Selamat Datang Di Kelas Produktif Teknik Komputer Jaringan

22 Oktober 2015

Prinsip yang mendukung pendayagunaan

Prinsip yang mendukung pendayagunaan antara lain adalah :
1.    Learnability(kebolehbelajaran)
Kemudahan yang memungkinkan pengguna baru berinteraksi secara efektif dan dapat mencapaiperformance yang maksimal.
Prinsip yang MempengaruhiLeanarbility :
a.       Predictility
Mendukung pengguna untuk menentukan efek dari “future action” berdasarkan catatan/sejarah interaksi sebelumnya. Membolehkan pengguna melakukan tindakan dan kesan yang akan berlaku berdasarkan kepada interaksi sebelumnya dan tentang operasi apa saja yang boleh dilaksanakan dan tidak boleh dilaksanakan.
Contoh : Sebuah menu yang dinamakan sesuai dengan fungsinya sehingga user dapat memprediksi kemungkinan apa yang terjadi jika menu tersebut diakses.
b.      Synthesizability
Mendukung pengguna untuk memperkirakan efek dari operasi sebelumnya pada keadaan saat ini.
Contoh  : Memindahkan suatu file pada UNIX dengan perpindahan file dalam Mac OS atau Windows.
c.       Familiarity
Pengetahuan dan penggalaman pengguna dalam domain berbasiscomputer atau dunia nyata lainya dapat diterapkan ketika berinteraksi dengansystem baru dan sejauh mana pengguna boleh menggunakan pengalaman dan pengetahuannya dalam system baru dan sejauh mana pengguna boleh menggunakan pengalaman dan pengetahuannya dalam system komputer dengansystem yang baru.
Contoh : Dari menggunakan mesin tik ke pemproses kata
d.      Generalizability
Mendukung pengguna untuk menambah pengetahuan dari interaksi spesifik di dalam dan di luar aplikasi kesituasi lainnya yang mirip. Membolehkan pengguna menggunakan pengetahuan tentang suatu interaksi lain dalam system yang sama, dan kepada system yang lain tetapi dalam situai yang lain tetapi dalam situasi yang serupa.
Contoh : Copy, PasteCut, dll)
e.       Consistency
Kemiripan dalam berlaku input/output yang muncul dari situasi/ tugas objektif yang sama.

2.    Flexibility (kebolehlenturan)
Menyediakan banyak cara bagi pengguna dan sistem untuk bertukar informasi.
Prinsip yang Mempengaruhi Flesibilitas :
a.            Dialog Initiative
Tidak menyulitkan userdengan menempatkan suatu batasan dan bagaimana dialog tersebut dapat dilakukan. Dapat dibagi 2 yaitu user pre – emptive dan system pre – emptive. User pre – emptiveadalah user yang memulai aksi terlebih dahulu. Sedangkan system pre – emptive yaitu sistem yang melakukan semuanya lebih dahulu.
b.            Multi Threading
Mengizinkan user(pengguna) untuk melakukan lebih dari satu tugas dalam waktu yang bersamaan. Selanjutnya tipe ini dibagi 2 yaitu concurrent daninterleaved. Tipe concurrent melakukan banyak tugas secara berbarengan, sedangkan tipe interleavedmemasukkan banyak tugas secara satu per satu.
c.            Task Migratability
Kemampuan untuk memindahkan sebuah performa tugas ke entitas yang dapat melakukannya lebih baik.
d.           Subsitutivity
Memperbolehkan user(pengguna) untuk memilih suatu metode interaksi yang cocok dengannya.
e.            Costomizability
Kemampuan antarmuka pengguna untuk dimodifikasi oleh pengguna /system ada dua bentuk yaitu;
·         adaptability adalah pengguna mengubah bentuk input dan output yang Diinginkan.
·         adaptivity adalah pengubahan yang dilakukan secaraautomatic oleh system.


3.    Robustness (ketahan)
Tingkat dukung yang diberikan agar pengguna dapat menentukan keberhasilannya/tujuan (goal) yang diinginkan.
Prinsip yang MempengaruhiRobustness :
a.       Absorbality
Kemampuan pengguna untuk mengevaluasi keadaan internal systemdari representasi yang dapat mengerti/dirasakan.
b.      Recoverability
Kemampuan unser unruk melakukan koreksi bila sebuah errortelah dikenal.
c.       Responsiveness
Bagaimana pengguna mengetahui/ menyadari laju komunikasi dengansystem.
d.      Test Conformance
Tingkatan dimana system pelayanan mendukung semua taskyang pengguna inginkan dan dengan cara yang pengguna ketahui.