Domain Name System atau DNS
adalah sebuah sistem yang memungkinkan manusia dan komputer untuk berkomunikasi
secara lebih mudah. Manusia menggunakan nama, komputer menggunakan angka, dan
DNS berada di antara mereka untuk menyesuaikan nama dengan angka dalam daftar
tertentu. Kita bisa mengambil contoh aplikasi Kontak pada ponsel pintar atau
smartphone.
Pada dasarnya, DNS adalah sistem tentang database
terdistribusi di dalam jaringan dengan fungsi dasar mengubah permintaan
hostname tertentu kepada nomor IP spesifik yang dimengerti komputer. Informasi
tersebut disimpan di dalam sebuah direktori yang berada di dalam server nama
domain.
Cara kerja DNS meliputi beberapa langkah dan melalui struktur
DNS. Langkah pertama dimulai dengan sebuah DNS query, sebuah
permintaan informasi.
Mari
menggunakan contoh pencarian informasi melalui browser dengan mengetikkan
google.com.
Awalnya,
server DNS akan mencari informasi di dalam filehost – sebuah
file plain text dari sistem operasi yang bertanggung jawab atas pemetaan
hostname ke alamat IP. Jika tidak ada informasi yang ditemukan, server akan
mencari cache – sebuah komponen hardware atau software yang
menyimpan data untuk sementara.
Umumnya untuk caching adalah di dalam sebuah web browser dan Internet
Service Providers (ISP). Jika tidak ada informasi yang ditemukan, maka
akan muncul pesan error.